Bagi calon ibu baru, banyak yang merasa bingung tentang persiapan apa yang harus dilakukan sebelum sang buah hati tiba. Selain pemeriksaan kehamilan (ANC), nutrisi yang sehat, dan konsumsi vitamin, apa saja yang perlu diperhatikan sebelum kehadiran bayi? Mari kita eksplorasi bersama!
Seiring berjalannya waktu, naluri keibuhan pasti tumbuh. Semua dimulai dari proses belajar, bukan? Nah, di sinilah dr. Pritta memberikan tips khusus. Jadi, sebaiknya Anda simpan artikel ini terlebih dahulu, karena masih ada banyak informasi menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan!
Dilansir dari The Asian Parent, ada 8 hal yang perlu dipertimbangkan dalam persiapan sebelum menjadi ibu baru:
1. Aktif Mencari Informasi
Penting sekali bagi calon ibu baru untuk mencari informasi sebanyak mungkin sejak masa kehamilan. Ini termasuk mengikuti kelas persiapan kelahiran dan kelas menyusui. Informasi yang perlu dicari mencakup:
Tantangan yang mungkin dihadapi saat persalinan
Cara melakukan perah ASI secara manual
Manajemen menyusui
Mencari informasi ini akan memberikan persiapan yang kuat sehingga nantinya Anda bisa lebih percaya diri dan tidak panik dalam menghadapi situasi-situasi tersebut.
2. Konsultasikan dengan Konselor Menyusui
Sebelum melahirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan konselor menyusui setidaknya dua kali antara usia kehamilan 28-36 pekan. Mereka dapat memberikan panduan tentang:
Pemeriksaan dan perawatan payudara
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Tips mengatasi jika ASI tidak langsung mengalir setelah persalinan
Dan banyak lagi
Konselor menyusui akan membantu Anda mempersiapkan diri dan memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Bangun Sistem Dukungan
Membangun sistem dukungan sangat penting, terutama bagi ibu baru. Dukungan dari suami, keluarga, teman, atau komunitas ibu yang akan melahirkan pada waktu yang sama dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri dan tenang dalam menghadapi peran baru sebagai ibu.
4. Cari Rumah Sakit yang Mendukung ASI
Anda dan pasangan perlu mulai mencari rumah sakit yang mendukung pemberian ASI di lingkungan terdekat. Rumah sakit yang mendukung ASI biasanya memiliki fitur-fitur seperti:
Kelas edukasi tentang menyusui bagi ibu hamil
Poliklinik laktasi
Ruang menyusui
Praktik IMD
Perawatan ibu dan bayi yang bersamaan
Kebijakan yang ketat terkait pengganti ASI berdasarkan pertimbangan medis
Tidak ada promosi produk susu formula atau dot
5. Awali Pengosongan ASI Sejak Awal
Pengosongan payudara secara rutin adalah kunci kesuksesan menyusui. Setelah proses IMD dan observasi, Anda dapat mulai menyusui bayi sebanyak 8-12 kali sehari saat masih di ruang perawatan bersama. Untuk bayi yang sering tertidur atau belum mampu dirawat bersama, Anda bisa mulai memompa kolostrum (disarankan menggunakan metode ekspresi tangan). Prinsip "penawaran dan permintaan" berlaku di sini, semakin sering payudara dikosongkan, semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Namun, berikan prioritas pada menyusui langsung jika memungkinkan, karena sentuhan bayi adalah stimulasi terbaik untuk meningkatkan produksi ASI.
6. Latihan Posisi dan Pelekatan Saat Bayi Baru Lahir
Praktik pelekatan bayi tidak semudah teori, tetapi dengan latihan yang cukup, Anda tidak hanya akan lebih terampil dalam menyusui, tetapi juga meningkatkan ikatan emosional antara Anda dan bayi. Jika Anda merasa bingung, konsultasikan dengan konselor menyusui.
7. Pelajari Perawatan Bayi
Selain menyusui, Anda sebaiknya belajar tentang perawatan bayi yang baru lahir, termasuk cara memandikan, menggendong, mengganti popok, merawat tali pusat, mengenali isyarat dan kebutuhan bayi, cara menenangkan bayi, dan bahkan pijat bayi jika diperlukan.
8. Persiapkan Tas Kelahiran
Jika Anda berencana melahirkan di rumah sakit, pastikan untuk mempersiapkan tas kelahiran dengan dokumen penting seperti buku catatan kehamilan (ANC), kartu identitas, kartu rumah sakit, kartu kesehatan, kartu keluarga, dan fotokopi. Selain itu, persiapkan pakaian seperti daster dengan kancing atau resleting depan, bra menyusui, bergo/kerudung instan jika Anda muslimah, serta sarung. Jangan lupa membawa celana dalam dan pembalut melahirkan. Sertakan juga pakaian bayi, popok, kaos kaki, topi, selimut bayi, bantal menyusui, serta alat pompa dan kolektor kolostrum sebagai tindakan berjaga-jaga jika bayi memerlukan perawatan khusus.
(Foto/Gambar: Ilustrasi new mom atau ibu baru/iStockphoto)