Berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala merupakan tolak ukur pertumbuhan bayi dengan baik berdasarkan usianya. Namun, beberapa bayi mungkin mengalami kondisi berat badan kurang karena berbagai faktor.
Berat badan bayi menjadi tolak ukur Si Kecil mendapatkan gizi yang cukup. Ketika berat badannya bayi dibiarkan turun secara terus menerus, bayi bisa saja mengalami stunting.
Dilansir dari HaiBunda, hal ini turut diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A. Ia mengatakan anak yang stunting mendapatkan gizi yang kurang pada usia 3 bulan.
"Berat badan bayi itu menjadi tolak ukur kecukupan gizinya. Berat badan yang terus turun jangan dibiarkan karena dapat menyebabkan stunting," katanya pada HaiBunda belum lama ini.
"Karena stunting ini selalu dimulai dengan penurunan berat badan, biasanya pada usia tiga bulan karena asupan makanannya kurang bergizi," lanjutnya.
Lantas, benarkah selang nasogastric tube (NGT) boleh digunakan pada bayi atau anak yang mengalami berat badan kurang?
Penggunaan selang NGT untuk berat badan kurang
Menurut dr.Aisya, penggunaan selang NGT pada anak berat badan kurang bisa digunakan, tetapi sesuai dengan masing-masing kasus. Sementara itu, penyebab berat badan kurang pada bayi dan anak bisa beragam.
"Penggunaan selang NGT pada anak berat badan kurang itu apakah diperlukan? Nah ini tergantung dari masing-masing kasus," tuturnya.
"Jadi kekurangan berat badan yang ada disebabkan oleh asupan yang kurang atau penyakit kronis yang menggerogoti nutrisi yang ada di dalam tubuh seperti TBC, ISK, atau kanker, hingga ada pengeluaran berulang dari tubuh seperti muntah berulang, diare berulang, dan sebagainya," sambung dr.Aisya.
Lebih lanjut, dr.Aisya mengatakan pemakaian selang NGT harus dilihat dengan kondisi Si Kecil karena selang akan langsung diarahkan ke lambung melalui hidung. Penggunaan selang ini akan membawa kalori ekstra yang dibutuhkan oleh anak.
"Pemakaian selang NGT ini dilihat-lihat juga kondisinya karena NGT itu kan selang khusus yang membawa obat-obatan atau makanan langsung ke perut melalui hidung. Dan ini langsung masuk ke dalam lambung. Ini bisa digunakan untuk semua makanan untuk memberikan kalori ekstra," tutur Aisya.
Meski begitu, tidak semua anak berat badan kurang atau gizi kurang membutuhkan selang NGT. Pemakaiannya harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pemakaian NGT juga bisa dijadikan alternatif, sehingga anak tetap mendapatkan asupan.
"Lalu apakah semua anak yang gizinya kurang membutuhkan selang NGT? Jawabannya tidak. Karena pemakaian selang NGT hanya dilakukan pada kasus anak dengan kondisi kurang asupan makanan atau minuman yang ketika diupayakan, dicoba makan melalui mulut, itu tidak berhasil. Jadi ini bisa menjadi suatu alternatif daripada tidak ada yang masuk sama sekali," papar Aisya.
Lantas, apa yang harus orang tua lakukan ketika Si Kecil mengalami berat badan kurang? Simak deretan tipsnya pada laman berikutnya, ya.
Tips ketika anak mengalami berat badan kurang
Ketika bayi atau anak mengalami berat badan kurang, orang tua pasti akan menyadarinya karena hal ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Setelah dibawa ke dokter dan dinyatakan terlalu kurus atau kurang gizi, ada beberapa cara untuk menaikkan berat badannya.
Dokter Aisya membagikan beberapa tips yang bisa orang tua lakukan ketika anak mengalami berat badan kurang. Berikut ini deretannya:
1. Tingkatkan asupan kalori makan
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memperbanyak porsi makan anak. Dengan begitu, berat badannya akan meningkat.
"Caranya dengan memperbanyak porsi makan anak sehingga energi yang lebih tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan berat badan," kata dr.Aisya.
2. Atur proporsi makanan
Selain asupan makan, proporsi makanan anak juga perlu diperhatikan. Pastikan Si Kecil yang sudah memasuki masa MPASI mendapatkan karbohidrat, lemak, serta protein yang cukup.
"Yang kedua, atur proporsi makanan, jadi enggak cuma asupannya saja, tapi proporsinya juga benar. Jadi ada karbohidrat, lemak, dan protein," ungkap dr. Aisya.
3. Rasa dan variasi makanan
Dokter Aisya turut mengatakan bahwa rasa dan variasi makanan anak perlu diperhatikan. Ketika anak tidak mau makan, bisa saja karena mereka bosan dan tidak suka dengan rasa makanan.
"Yang ketiga, perhatikan rasa dan variasi makanan. Nah, bisa jadi Si Kecil enggak mau makan karena enggak suka sama rasanya atau bosan. Dalam hal ini, cara menggemukkan badan si anak adalah dengan memperbaiki rasa dan variasi supaya dia mau makan dalam porsi yang cukup," paparnya.
4. Jadwal makan
Pastikan Anda mengatur jadwal makan anak dengan tepat, ya. Anak perlu makan secara teratur yang terdiri dari 3 kali makan besar, 2 kali makan ringan, dan susu yang sesuai dengan usianya. Untuk bayi, pastikan mereka mendapatkan ASI yang cukup.
5. Tambahan nutrisi
Memberikan tambahan nutrisi selain makanan padat juga bisa membantu Si Kecil menaikkan berat badannya. Ketika anak tidak mau mengonsumsi makanan padat terlalu banyak, Anda bisa berikan mereka makanan tambahan seperti susu.
"Berikan tambahan nutrisi selain makanan padat. Kalau Si Kecil enggak mau makanan padat yang terlalu banyak dan sering merasa cepat kenyang saat diberikan makanan padat, maka orang tua bisa memberikan makanan tambahan seperti susu," kata dr.Aisya.