Pengaruh Bayi dengan Berat Lahir Rendah terhadap Perkembangan Fisik dan Mental
Pengaruh Bayi dengan Berat Lahir Rendah terhadap Perkembangan Fisik dan Mental
Rabu, 06 Maret 2024 10:49 WIB | 1.069 views

Kelahiran bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) menjadi perhatian serius bagi orangtua karena bisa berdampak pada perkembangan anak secara fatal. Namun, bagaimana sebenarnya BBLR memengaruhi perkembangan fisik dan mental si kecil?

Setiap bayi lahir dengan berat dan panjang yang bervariasi. Namun, jika berat badan bayi kurang dari 2,5 kilogram, mereka bisa dikategorikan sebagai BBLR. Hal ini juga bisa diamati dari ukuran panjang tubuh dan lingkar kepala bayi.

Menurut informasi dari situs resmi ayosehat.kemkes.go.id, penting bagi bidan atau dokter kandungan yang menangani persalinan untuk segera memberitahu orangtua jika bayi terindikasi BBLR. Langkah-langkah tepat diperlukan untuk memastikan perkembangan anak hingga berat badannya normal.


Pengaruh BBLR terhadap Perkembangan Fisik dan Mental

Berdasarkan informasi dari laman yankes.kemkes.go.id, BBLR dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan fisik, menghambat pertumbuhan, dan mempengaruhi kesehatan mental anak di masa mendatang. Pertumbuhan bayi diukur menggunakan antropometri, yang mencakup berat badan, panjang tubuh, dan lingkar kepala.

Pertumbuhan berat badan, panjang tubuh, dan lingkar kepala BBLR selama 6 bulan pertama akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat normal. Namun, BBLR akan terus mengejar ketertinggalan pertumbuhan hingga satu tahun pertama kehidupannya.

Sebuah penelitian pada tahun 2008 menunjukkan bahwa gagal pertumbuhan anak dipengaruhi oleh berat lahir, usia gestasi saat lahir, dan pengetahuan orangtua tentang pemberian nutrisi untuk BBLR. Kurangnya pengetahuan orangtua tentang pemberian nutrisi untuk BBLR dapat meningkatkan risiko stunting pada masa mendatang.

Pemberian ASI yang tepat juga sangat berpengaruh pada perkembangan bayi BBLR. ASI dapat meningkatkan berat badan sebesar 20 gram per hari, lingkar kepala sebesar 0,005 cm per hari, dan panjang tubuh sebesar 0,006 cm per hari.


Dilansir dari laman HaiBunda, bayi yang lahir dengan berat rendah juga berisiko terkena berbagai masalah kesehatan, termasuk:
 

  • Bronchopulmonary Dysplasia (BPD)

BBLR yang lahir prematur memiliki risiko tinggi terkena BPD, yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf, keterbelakangan mental, dan masalah dalam kemampuan akademik.
 

  • Sepsis Neonatorum

Kejadian ini meningkat tiga kali lebih sering pada BBLR dan dapat menyebabkan kematian.
 

  • Ikterus Neonatorum

BBLR memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami ikterus neonatorum, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti retinopati pada BBLR prematur dan kelainan neurologis.


Demikianlah penjelasan mengenai pengaruh bayi dengan berat lahir rendah terhadap perkembangan fisik dan mental. Semoga informasi ini bermanfaat bagi orangtua untuk lebih memahami kondisi anak mereka.



(Foto/Gambar: Ilustrasi timbangan bayi/Dok. ?Ladsritha/Getty Images/iStockphoto)



Berikan Komentar Via Facebook