Panduan Penggunaan Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir
Sabtu, 14 Oktober 2023 12:03 WIB | 1.682 views
Susu formula merupakan alternatif bagi bayi yang baru lahir, terutama jika ibu tidak dapat memberikan ASI karena berbagai alasan. Untuk memastikan pemberian susu formula yang tepat dan efektif, penting untuk memahami aturan yang tercantum dalam artikel ini.
Pasaran menyediakan berbagai jenis susu formula untuk bayi baru lahir, dan penting untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.
Dilansir dari laman Alodokter, perlu dicatat bahwa kebutuhan dan jenis susu formula dapat berbeda tergantung pada berbagai faktor, seperti apakah bayi cukup bulan atau prematur, serta apakah bayi memiliki kondisi kesehatan khusus, seperti fenilketonuria atau hiperbilirubinemia.
Aturan Pemberian Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Bayi
Susu formula bayi biasanya dirancang untuk menyamai komposisi nutrisi dalam ASI. Namun, sebelum memberikan susu formula kepada bayi baru lahir, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus bayi tersebut.
Bayi dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti bayi prematur atau berat lahir rendah, mungkin memerlukan susu formula khusus yang memiliki kandungan protein dan kalori yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
2. Perhatikan Kandungan Nutrisi
Susu formula umumnya mengandung nutrisi esensial seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang mendukung perkembangan bayi. Selain itu, penting untuk memperhatikan kandungan lain seperti ARA dan DHA, yang merupakan asam lemak yang berperan penting dalam perkembangan mata, sistem saraf, dan otak bayi.
Bunda juga bisa memilih susu formula yang mengandung prebiotik untuk mempromosikan kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan bayi. Selain memilih susu formula yang sesuai dengan kebutuhan, pastikan juga sesuai dengan usia bayi.
3. Waspada terhadap Kemungkinan Alergi
Beberapa bayi mungkin mengalami alergi terhadap protein susu sapi. Jika Bunda memberikan susu formula, perkenalkan dengan perlahan dan pantau reaksi bayi.
Jika bayi menunjukkan gejala alergi seperti ruam, muntah, diare, mata berair, hidung tersumbat, mengi, atau sesak napas, segera hentikan pemberian susu formula dan konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran tentang pemilihan susu formula yang lebih sesuai, seperti susu terhidrolisa atau susu dengan formula asam amino.
4. Perhatikan Takaran dan Frekuensi Pemberian
Selain memperhatikan komposisi susu, penting untuk mengikuti takaran dan frekuensi pemberian yang tepat. Bayi baru lahir biasanya perlu diberi susu formula setiap 2-3 jam atau 8-12 kali sehari, dengan porsi kecil sekitar 30-60 ml per pemberian. Jumlah ini akan meningkat seiring pertambahan usia bayi.
5. Pilih dengan Bijak Botol Susu
Pilih botol susu bebas BPA dan sesuaikan ukuran dot dengan usia bayi. Pilih dot yang mengatur aliran susu sehingga bayi tidak tersedak saat menyusu. Pastikan untuk mencuci botol dan dot dengan benar setelah digunakan, agar sisa susu tidak mengering dan menempel di permukaan. Cucilah dengan sabun khusus botol bayi dan sterilkan dengan air panas untuk menjaga kebersihan.
6. Ikuti Petunjuk dalam Membuat dan Menyajikan
Sebelum menyusui bayi, cuci tangan dengan sabun. Gunakan sendok pengukur yang tersedia untuk mengukur takaran susu formula dengan tepat. Campurkan bubuk susu dengan air hangat yang telah direbus, lalu pastikan suhunya sesuai untuk diberikan kepada bayi.
Jika susu formula tidak habis, buang sisa dan jangan gunakan kembali. Simpan susu formula yang sudah dibuat dalam waktu 2 jam atau di dalam lemari es selama 24 jam.
Jika Bunda masih merasa bingung, selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan khusus tentang penggunaan susu formula untuk bayi baru lahir.
(Foto/Gambar: Ilustrasi susu formula untuk bayi/iStockphoto)
Berikan Komentar Via Facebook