Menggendong bayi memiliki peran penting dalam perkembangan fisik, psikologis, dan neurologisnya. Salah satu alat bantu yang bermanfaat untuk tujuan ini adalah gendongan M shape. Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan gendongan M shape?
Dikutip dari NCT.org, posisi menggendong M shape juga merupakan salah satu posisi yang dianjurkan oleh para pakar. Pada posisi ini, bayi menghadap penggendong dengan paha yang dibentangkan di sekitar tubuh orang yang membawanya. Pinggul bayi ditekuk sehingga lututnya sedikit lebih tinggi dari bokongnya.
Posisi ini memberikan manfaat, terutama selama enam bulan pertama kehidupan bayi, dengan fokus pada perkembangan pinggul dan peningkatan ikatan sosial antara bayi dan orang yang menggendong.
Posisi Menggendong M Shape
Meskipun bermanfaat, penting untuk memperhatikan penyesuaian posisi gendongan M shape. Jika tidak dilakukan dengan benar, posisi ini dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan membahayakan tulangnya. Berikut adalah panduannya dilansir dari laman HaiBunda:
Pastikan tubuh bayi menghadap dada orang tua.
Letakkan bayi tegak dengan bokong lebih rendah dari lutut, sehingga membentuk huruf M.
Pastikan panggul bayi berada di dalam gendongan.
Pastikan leher bayi ditopang oleh kain dan tidak terlalu menengadah.
Posisikan punggung bayi agak membungkuk, membentuk seperti huruf C.
Posisi M shape menyerupai posisi bayi dalam kandungan, sehingga dianjurkan karena lutut dan pinggul bayi tertekuk ke arah tubuhnya. Saat baru lahir, bayi umumnya belum mampu meluruskan tubuh secara otomatis, dan postur posisi ini akan dipertahankan hingga beberapa saat, atau setidaknya sampai persendiannya dapat diluruskan.
Pengaturan posisi dengan gendongan M shape menjadi salah satu posisi menggendong yang paling nyaman bagi bayi.
Manfaat Penggunaan Gendongan M Shape
Menggendong bayi dengan posisi M shape memiliki sejumlah manfaat, antara lain:
1. Lebih Praktis
Memudahkan orang tua saat bepergian bersama bayi tanpa perlu membawa stroller.
Meningkatkan kenyamanan bayi.
2. Aman untuk Bayi
Posisi M shape membuat bayi 'menempel' di dada orang tua, melindungi bayi dari sentuhan orang lain.
Menurut penelitian, bayi yang sering dipegang oleh orang lain memiliki risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan.
3. Menenangkan Bayi
Menurunkan potensi menangis bayi hingga 65 persen sebelum disuntik.
Membuat tidur bayi lebih nyenyak, dengan manfaat meningkatkan daya tahan terhadap stres dan perkembangan psikomotorik saat berusia 12 bulan.
4. Mendukung Perkembangan Kognitif dan Sosial
Berkontribusi pada perkembangan kognitif dan sosial bayi, memungkinkan bayi terlibat lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari orang tua.
5. Mengurangi Risiko Depresi Pascapersalinan
Mengurangi risiko depresi setelah melahirkan bagi ibu melalui interaksi ibu dan bayi saat digendong.
Membantu ibu mengatasi isolasi sosial dan mengurangi stres.
Tips Memilih Gendongan M Shape
Gendongan M shape dirancang sesuai dengan posisi alami bayi dalam kandungan. Posisi ini dapat diterapkan mulai dari bayi baru lahir hingga bayi yang sudah mulai berjalan. Meskipun banyak yang merasa khawatir, menggendong dengan posisi M shape dianggap aman dan bermanfaat.
Untuk menggendong bayi dalam posisi ini, disarankan menggunakan gendongan khusus seperti soft structured carrier (SSC) atau gendongan M shape. Pastikan memilih merek dan jenis gendongan yang tepat, karena tidak semua cocok untuk bayi baru lahir.
(Foto/Gambar: Ilustrasi gendongan bayi m shape/Mother and Beyond)