Mengapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur? Inilah Alasannya
Mengapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur? Inilah Alasannya
Sabtu, 25 Mei 2024 11:21 WIB | 216 views

Setelah menunggu selama sembilan bulan, kini Bunda dan Ayah memulai fase baru yaitu merawat bayi yang baru lahir. Baik yang sudah berpengalaman maupun yang belum, merawat bayi merupakan tantangan tersendiri. Salah satu aspek yang membingungkan orang tua adalah pola tidur bayi.

Seperti yang kita pelajari dari teori sebelum mempraktikkannya, orang tua dan bayi akan menghadapi malam-malam yang sulit dan hari-hari yang melelahkan. Alasannya sederhana: mereka tidak tidur seperti orang dewasa. Jadi, mengapa bayi baru lahir tidur lebih banyak?


Mengapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur?

Pada awalnya, Bunda mungkin memperhatikan bahwa bayi hanya tidur dan makan selama beberapa minggu pertama kehidupan. Menurut laman Baby Centre, semua tidur tersebut tidak hanya untuk istirahat, melainkan otak bayi juga bekerja keras saat tidur.

Bayi tumbuh sangat cepat pada tahun pertama kehidupannya. Pada usia sekitar satu tahun, berat badan bayi bisa tiga kali lipat dari berat lahirnya. Dalam tahun pertama ini, bayi belajar berguling, duduk, merangkak, berdiri, makan makanan padat, serta keterampilan sosial, bahkan mungkin berjalan dan berbicara. Tidur merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan mental mereka.


Tidur membantu meningkatkan pembelajaran. Bayi terus-menerus menerima informasi baru tentang lingkungannya. Tidur pada bayi baru lahir juga berperan dalam konsolidasi memori, pemrosesan sensorik, dan mempersiapkan bayi untuk mengeksplorasi lingkungannya dengan cara yang baru.

Singkatnya, bayi baru lahir banyak tidur karena mereka belajar dan tumbuh dengan sangat cepat, yang mendorong perubahan besar dalam perkembangan mereka.


Durasi Tidur Bayi Baru Lahir

Dilansir dari laman HaiBunda, menurut National Sleep Foundation, bayi baru lahir perlu tidur 14-17 jam dalam 24 jam. Beberapa bayi mungkin tidur hingga 18-19 jam sehari. Bayi baru lahir akan bangun setiap beberapa jam untuk makan, biasanya membutuhkan ASI. Bayi yang disusui sering menyusu sekitar setiap 2-3 jam, sementara yang diberi susu botol menyusu setiap 3-4 jam.

Bayi baru lahir yang tidur lebih lama harus dibangunkan untuk menyusu. Bayi perlu dibangunkan setiap 3-4 jam untuk menyusu sampai mereka menunjukkan peningkatan berat badan yang baik, yang biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama. Setelah itu, membiarkan bayi tidur lebih lama di malam hari tidak menjadi masalah.


Bulan-bulan pertama kehidupan bayi bisa menjadi masa paling menantang bagi orang tua, yang mungkin sering terbangun di malam hari untuk merawat bayi mereka. Setiap bayi memiliki pola tidur yang berbeda. Ada yang mulai tidur 'sepanjang malam' (selama 5-6 jam) pada usia 2-3 bulan, tetapi ada juga yang tidak.

Jika bayi tidur lebih lama dari biasanya sesekali, tidak perlu dikhawatirkan kecuali terdapat gejala lain. Secara umum, bayi baru lahir jarang tidur terus-menerus saat menyusu atau tidur lebih dari 19 jam per hari kecuali mereka sakit atau mengalami kesulitan makan.


Menurut Medical News Today, beberapa alasan umum bayi sehat tidur lebih lama dari biasanya antara lain:

  • Percepatan pertumbuhan atau lompatan perkembangan.

  • Penyakit ringan seperti pilek.

  • Infeksi serius, meskipun jarang terjadi.

  • Kondisi medis lain yang menyebabkan terlalu banyak tidur, seperti gangguan pernapasan dan jantung, atau pada bayi prematur.

  • Penyakit kuning yang menyebabkan bayi terlalu banyak tidur, dengan gejala seperti kulit dan mata kuning, lesu, kesulitan makan, dan rewel.

  • Kurangnya asupan makanan yang cukup, menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan bahkan gagal tumbuh.



Apa yang harus dilakukan jika bayi baru lahir terlalu banyak tidur?

Biasanya, bayi baru lahir yang tampak terlalu banyak tidur hanya memiliki jadwal tidur yang tidak teratur. Namun, masalah kesehatan seperti infeksi pernapasan bisa lebih berbahaya pada bayi baru lahir. Jika Bunda dan Ayah mengkhawatirkan jadwal tidur bayi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak.

Beberapa strategi yang bisa dicoba sebelum menghubungi dokter antara lain:

  • Memberi makan bayi setiap kali mereka menunjukkan isyarat lapar.

  • Menawarkan payudara, dada, atau botol setiap 1-2 jam untuk memastikan asupan makanan yang cukup.

  • Memastikan bayi tidak terlalu kedinginan atau kepanasan.

  • Mencatat jadwal tidur bayi selama 1-2 hari.



Ilustrasi bayi tidur (Foto: Freepik)



Berikan Komentar Via Facebook