Kapan Waktu yang Tepat Berhenti Menyusui Anak? Simak Penjelasan Pakar Berikut Ini ya, Bun!
Rabu, 06 September 2023 13:31 WIB | 1.006 views
Tidak semua anak dapat berhenti menyusu dengan cepat, terutama bila sebelumnya sering mendapatkan ASI secara langsung melalui direct breastfeeding. Lalu, kapan sih waktu yang tepat berhenti menyusui anak dan bagaimana cara melakukannya dengan tepat?
Menyusui bermanfaat bagi bayi karena kandungan yang ada di ASI. Berbeda dengan susu formula, ASI menyediakan semua kebutuhan Si Kecil dan dapat melindunginya dari penyakit.
"Bayi akan mendapatkan manfaat yang lebih besar jika semakin lama mereka disusui. Mereka menerima antibodi melalui ASI dan terlindungi dari penyakit tertentu," kata konsultan laktasi Nebraska Medicine, Kristin McCracken, BSN, RN, IBCLC, dilansir laman Nebraska Medicine oleh HaiBunda.
Meski penting, menyusui tidak bisa dilakukan oleh semua ibu. Ada perempuan yang terpaksa berhenti menyusui karena masalah kesehatan atau konsumsi obat tertentu.
"Ada kalanya seorang ibu perlu berhenti menyusui karena masalah kesehatannya atau jika obat yang diresepkan berisiko tinggi dan tidak sesuai dengan pemberian ASI. Konsultan laktasi dapat menyediakan sumber daya untuk memandu apakah menyusui tetap aman bagi ibu dan bayinya," ujar McCracken.
Waktu tepat berhenti menyusui
Menyusui bukanlah hubungan sepihak. Artinya, ibu dan Si Kecil sama-sama menikmati momen menyusui ini.
Bila ibu memutuskan untuk berhenti menyusui, maka lakukanlah dengan perlahan. Apalagi bila Anda mulai merasa tidak menikmati lagi momen ini.
"Sebaiknya berhenti menyusui secara perlahan jika tidak lagi menikmatinya. Menyusui harus menjadi keinginan bersama antara ibu dan bayi," ungkap McCracken.
Menurut National Library of Medicine, kelelahan menjadi alasan utama ibu berhenti menyusui. Alasan lainnya termasuk ibu kembali bekerja atau melanjutkan pendidikan, dan mereka yang khawatir dengan suplai ASI.
Kondisi yang dialami ibu memang bisa menjadi alasan untuk berhenti menyusui Si Kecil. Tapi, Anda perlu ingat bahwa menyusui eksklusif selama 6 bulan adalah yang terpenting dan disarankan oleh para ahli.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ibu harus menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama. Kemudian, mereka bisa mulai memberikan makanan pendamping ASI.
"ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. ASI aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi tubuh dari banyak penyakit umum pada masa kanak-kanak," demikian kata WHO dalam laman resminya.
WHO juga merekomendasikan para ibu untuk terus menyusui selama 2 tahun pertama, dan seterusnya selama hal tersebut terbaik bagi ibu dan bayinya. "Sejak usia 6 bulan, anak harus mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI yang aman dan cukup, sambil terus menyusu hingga usia 2 tahun atau lebih," kata WHO.
McCracken mengatakan berapa pun jumlah ASI yang diberikan baik untuk bayi dan menekankan jika ibu tidak menikmati waktu menyusui, maka mereka tidak boleh memaksakan diri atau menunggu sampai usia anak 2 tahun.
Berhenti menyusui anak di waktu yang tepat sangat penting. Sebab, di waktu ini ibu seharusnya sudah siap dengan segala perubahan baru lagi yang dialami.
Ketika berhenti menyusui, tubuh akan berhenti memproduksi ASI. Bahkan ketika perjalanan menyusui telah selesai, masa menyapih dapat memberikan pengalaman baru untuk dibagikan kepada anak.
Dalam proses menyusui, menyapih, dan berhenti menyusui, ibu juga tidak boleh lupa untuk tetap menjaga kesehatan secara menyeluruh ya. Kesehatan mental dan fisik Anda adalah hal terpenting dalam perjalanan menyusui.
(Foto/Gambar: Ilustrasi ibu menyusui bayinya/iStockphoto)
Berikan Komentar Via Facebook