Apakah Wajar Jika Bayi Berusia 2 Bulan Tidak Buang Air Besar Selama 7 Hari?
Apakah Wajar Jika Bayi Berusia 2 Bulan Tidak Buang Air Besar Selama 7 Hari?
Rabu, 22 Mei 2024 13:14 WIB | 156 views
Pada usia 2 bulan, sistem pencernaan bayi masih dalam tahap penyesuaian, yang kadang-kadang dapat memengaruhi pola buang air besar mereka. Namun, apakah itu normal jika bayi berusia 2 bulan tidak buang air besar selama 7 hari?


Menurut informasi dari situs Parents, frekuensi buang air besar bayi memiliki batasan normal yang bervariasi, yang juga akan berubah seiring pertumbuhannya.

Bayi yang baru lahir dan mendapat ASI biasanya akan buang air besar setelah hampir setiap sesi menyusui, biasanya sekitar 8-10 kali sehari.

Mengapa frekuensinya begitu tinggi? Hal ini disebabkan oleh refleks gastrokolik yang belum matang pada bayi, yang menyebabkan usus besar mereka merespons setiap kali perut mereka terisi karena makanan (ASI atau susu formula).

Setelah beberapa pekan, pola buang air besar bayi yang mendapat ASI akan berubah. Secara rata-rata, mereka akan buang air besar sekitar 3-4 kali sehari.


Pada usia sekitar 2 bulan, bayi mungkin akan buang air besar lebih jarang, mungkin hanya sekali seminggu. Hal ini disebabkan oleh keseimbangan nutrisi yang optimal dalam ASI, sehingga jumlah sisa yang dihasilkan sering kali sangat sedikit.

Sebagai orang tua, tidak perlu khawatir jika bayi tidak buang air besar selama beberapa hari, kecuali jika terdapat perubahan pada warna atau konsistensi feses yang menunjukkan ketidaknormalan.


Dilansir dari laman HaiBunda, adalah normal jika frekuensi buang air besar melambat pada bayi berusia 1,5 hingga 2 bulan, baik pada bayi yang mendapat ASI maupun susu formula.

Tidak perlu khawatir, karena ini menandakan bahwa sistem pencernaan bayi sedang berkembang dan semakin matang. Pada tahap ini, tidak masalah jika bayi hanya buang air besar sekali atau dua kali seminggu.

Namun, jika bayi tampak rewel atau tidak nyaman, terutama setelah disusui, perhatikan apakah ada tanda-tanda ketidaknyamanan yang lebih besar, seperti konsistensi feses yang keras atau kehilangan nafsu makan. Jika ya, bayi mungkin mengalami sembelit.


Menurut Health Service Executive (HSE), tanda-tanda bayi mengalami sembelit meliputi feses yang keras dan tidak meresap ke dalam popok.

Jika Bunda masih khawatir tentang pola buang air besar bayi atau bayi tidak buang air besar selama lebih dari seminggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi kondisi keseluruhan bayi dan mungkin akan memeriksa apakah ada alergi protein susu.

Obat pencahar jarang digunakan pada bayi yang mengalami sembelit. Sebagai alternatif, dokter mungkin akan merekomendasikan mandi dengan air hangat dan pijatan perut ringan sebagai cara alami untuk membantu melancarkan pencernaan bayi.


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu melancarkan pencernaan bayi, seperti mandi dengan air hangat, pijatan perut, gerakan 'bersepeda', dan pastikan bayi mendapatkan cukup cairan setiap hari, baik dari ASI atau susu formula.


Ilustrasi popok bayi (Foto: Polina Strelkova/Getty Images)


Berikan Komentar Via Facebook