Apakah Boleh Memberi Empeng pada Bayi Baru Lahir? Ini Penjelasannya
Apakah Boleh Memberi Empeng pada Bayi Baru Lahir? Ini Penjelasannya
Sabtu, 03 Februari 2024 11:46 WIB | 691 views

Hingga saat ini, pemberian empeng pada bayi masih menjadi perdebatan dengan pro dan kontra. Beberapa berpendapat bahwa empeng sebaiknya dihindari, sementara yang lain merasa terbantu dengan keberadaannya. Bagaimana seharusnya pendekatan terhadap pemberian empeng pada bayi baru lahir?

Dikutip dari Healthline, seperti hal-hal lain yang terkait dengan bayi baru lahir, penggunaan empeng memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pada beberapa bayi, empeng dapat memberikan efek menenangkan. Mengisap merupakan refleks normal pada bayi baru lahir, yang dimulai bahkan sebelum kelahiran. Aktivitas ini membantu bayi berlatih menyusu dari payudara atau botol. Mengisap tanpa menyusu, yang juga dikenal sebagai non-nutritive sucking, adalah hal yang wajar bagi bayi.


Apakah bayi baru lahir dapat menggunakan empeng?

Dilansir dari laman HaiBunda, tidak ada jawaban pasti tentang kapan bayi dapat diberikan empeng. Namun, jika ibu sedang melakukan menyusui eksklusif, American Academy of Pediatrics (AAP) umumnya merekomendasikan menunggu sampai ibu dan bayi memiliki rutinitas menyusui yang baik. Ini berarti pemberian empeng sebaiknya ditunda hingga bayi mencapai usia 4 pekan untuk mengurangi risiko bingung puting.

Dari perspektif bayi, mengisap empeng memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan dengan menyusu langsung. Beberapa bayi mungkin lebih mudah mengisap empeng, tetapi hal ini dapat membuat sulit bagi mereka untuk melekat dengan baik saat menyusu.

Selain itu, bayi mungkin menggunakan energinya untuk mengisap empeng dan kemudian tertidur, atau mereka mungkin kurang tertarik untuk menyusu pada jadwal yang ditentukan.


Apakah bayi boleh menggunakan empeng saat tidur?

Meskipun bayi tidak menangis, mengisap empeng diketahui dapat membantu mereka tidur lebih cepat dan nyenyak. Penggunaan empeng juga dikaitkan dengan penurunan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Namun, sebelum memutuskan memberikan empeng pada bayi saat tidur, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.


Risiko Penggunaan Empeng

Selain manfaatnya, penggunaan empeng pada bayi, termasuk bayi baru lahir, juga membawa risiko. Salah satunya adalah risiko bingung puting, terutama jika empeng digunakan terlalu dini. Hal ini dapat membuat bayi lebih memilih empeng daripada menyusu langsung dari payudara, menyebabkan kelelahan dan menyusui hanya dalam waktu singkat.

Risiko kesehatan juga dapat timbul jika empeng jarang dibersihkan dengan benar, meningkatkan kemungkinan penyebaran kuman, risiko infeksi telinga (terutama setelah usia 6 bulan), dan risiko gangguan pertumbuhan gigi bayi.


Apakah bayi perlu selalu diberi empeng?

Menurut Baby Center, penggunaan empeng pada bayi baru lahir tergantung pada keputusan masing-masing orang tua. Namun, tidak semua bayi menginginkan empeng, karena mereka dapat memuaskan keinginan mengisap mereka melalui payudara. Jika bayi rewel, ibu dapat mencoba cara lain untuk menenangkan mereka, seperti membungkus atau menggendong.

Kesimpulannya, memberikan empeng pada bayi baru lahir diperbolehkan. Namun, sebaiknya empeng diberikan setelah bayi mencapai usia minimal 4 pekan, terutama jika mereka mengalami kesulitan menyusu langsung. Ingatlah bahwa AAP menyarankan untuk menghentikan penggunaan empeng ketika anak mencapai usia sekitar 1 tahun.


Semoga informasi mengenai manfaat dan risiko memberikan empeng pada anak ini bermanfaat bagi ibu!



(Foto/Gambar: Ilustrasi empeng bayi atau dot bayi/Dok. KMNPhoto/Kasiam/iStockphoto)



Berikan Komentar Via Facebook