Refleks pada bayi baru lahir seringkali membuat orang tua bingung, terutama di minggu-minggu pertama kehidupannya. Namun, gerakan-gerakan ini sebenarnya terjadi secara otomatis dan merupakan hal yang normal.
Contohnya, ketika Bunda memasukkan ujung jari ke dalam mulut bayi, mereka akan mengisap secara refleks. Selain itu, bayi biasanya akan menutup matanya ketika melihat cahaya terang.
Beberapa refleks pada bayi bertahan selama beberapa bulan, sementara yang lain hilang setelah beberapa minggu.
Apa itu refleks?
Menurut University of Rochester Medical Center, refleks adalah gerakan atau tindakan yang tidak disengaja. Beberapa refleks terjadi secara spontan sebagai bagian dari aktivitas normal bayi, sementara yang lain merupakan respons terhadap rangsangan tertentu.
Jika Bunda khawatir tentang refleks bayi, dokter dapat memeriksa refleks tersebut untuk memastikan bahwa otak dan sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.
Jenis-jenis refleks pada bayi baru lahir
Setiap orang, baik dewasa maupun bayi, memiliki refleks yang merupakan gerakan atau tindakan yang tidak disengaja sebagai respons terhadap rangsangan. Pada orang dewasa, misalnya, ketika dokter memukul lutut dengan palu ringan, kaki akan secara otomatis menendang sebagai respons. Ini adalah contoh refleks.
Beberapa refleks khusus ada pada bayi baru lahir, tergantung pada tahap perkembangannya. Namun, jika refleks tertentu tidak muncul, hal ini bisa menjadi tanda masalah pada otak atau sistem saraf bayi.
Berikut dilansir dari laman HaiBunda adalah beberapa jenis refleks pada bayi baru lahir yang perlu Bunda ketahui:
1. Refleks Mencari ASI (root reflex)
Refleks ini terjadi ketika sudut mulut bayi disentuh, yang membuatnya menoleh ke arah sentuhan dengan mulut terbuka, seolah-olah mencari ASI. Refleks ini membantu bayi dalam proses menyusu, karena secara naluriah mereka akan mencari puting atau dot. Refleks ini biasanya berlangsung hingga usia sekitar empat bulan.
2. Refleks Mengisap (sucking reflex)
Refleks root menjadi dasar bagi refleks mengisap, yang memungkinkan bayi menyusu dengan baik. Ketika puting menyentuh langit-langit mulut bayi, mereka akan secara otomatis mulai mengisap. Refleks ini membantu dalam mengoordinasikan mengisap, bernapas, dan menelan. Refleks ini sudah berkembang sebelum bayi lahir, dimulai sekitar minggu ke-32 kehamilan dan sempurna sekitar minggu ke-36.
3. Refleks Moro (Moro reflex)
Refleks Moro, atau refleks kaget, adalah reaksi bayi ketika terkejut oleh suara keras, gerakan mendadak, atau bahkan tangisan mereka sendiri. Saat refleks ini terjadi, bayi akan mengangkat kepala, menjulurkan lengan dan kaki, menangis, lalu dengan cepat menarik kembali anggota tubuhnya. Refleks ini hanya berlangsung selama dua bulan pertama.
4. Refleks Leher Tonik (tonic neck reflex)
Refleks leher tonik, juga disebut posisi anggar, terjadi ketika bayi menoleh ke satu sisi dengan lengan terentang. Jika kepala bayi menoleh ke kanan, lengan kanan akan terentang sementara lengan kiri ditekuk. Refleks ini biasanya berlangsung hingga usia 5 hingga 7 bulan.
5. Refleks Menggenggam (grasp reflex)
Refleks menggenggam terjadi ketika telapak tangan bayi disentuh, menyebabkan bayi menutup jari-jari mereka dan menggenggam. Refleks ini berlangsung hingga sekitar usia 6 bulan.
6. Refleks Babinski (Babinski reflex)
Mirip dengan refleks menggenggam, refleks Babinski terjadi ketika telapak kaki bayi dibelai, yang menyebabkan jempol kaki menekuk ke belakang sementara jari-jari lainnya melebar. Refleks ini biasanya hilang antara usia 12 bulan hingga 2 tahun.
7. Refleks Melangkah (stepping reflex)
Ketika bayi dipegang dalam posisi tegak di atas permukaan, mereka akan secara refleks mencoba berjalan. Ini adalah refleks melangkah yang biasanya hilang setelah dua bulan pertama dan muncul kembali saat bayi mulai belajar berjalan.
Pentingnya simetri pada refleks bayi
Refleks seperti tonik leher, menggenggam, Moro, Babinski, dan melangkah melibatkan seluruh tubuh bayi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa gerakan refleks tersebut simetris.
Jika refleks tidak seimbang di kedua sisi tubuh, mungkin ada masalah dengan sistem saraf pusat bayi. Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika melihat ketidakseimbangan pada refleks bayi.
Itulah beberapa jenis refleks pada bayi baru lahir yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ilustrasi Baby New Born (Foto: Freepik)