Tren penggunaan rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan istilah vape sedang meningkat di kalangan masyarakat. Namun, apa konsekuensi yang mungkin terjadi jika vape digunakan di sekitar bayi? Vape adalah istilah yang merujuk pada perangkat rokok elektrik yang dioperasikan dengan baterai dan telah ada di pasar Amerika Serikat sejak tahun 2006.
Banyak yang keliru beranggapan bahwa vape lebih aman daripada rokok konvensional, namun kenyataannya, rokok elektrik atau vape dapat membawa risiko kesehatan yang signifikan. Isi dari rokok elektrik (vape) mengandung nikotin, mirip dengan rokok konvensional. Yang membedakannya adalah cara pengiriman nikotin ke paru-paru.
Dalam vape, nikotin cair dipanaskan dan menghasilkan aerosol yang kemudian dihirup, sedangkan dalam rokok tembakau, nikotin dihasilkan melalui pembakaran tembakau dan dihirup bersama dengan asap.
Dilansir dari laman HaiBunda, Dokter anak di Northwestern Medicine, Cynthia Ambler, MD, menyatakan bahwa ada beberapa komponen berbahaya dalam rokok tembakau yang tidak ada dalam vape, seperti tar dan gas oksidan. Namun, sebagian besar vape juga mengandung bahan kimia berbahaya lainnya.
Dampak dari paparan asap vape pada bayi bisa tidak disadari oleh orang tua yang menggunakan vape di sekitar mereka. Beberapa dampak negatif asap vape meliputi:
1. Gangguan perkembangan otak
Studi menunjukkan dampak negatif paparan asap vape pada bayi dan anak-anak, terutama dalam hal perkembangan sistem saraf, terutama otak, dan paru-paru. Namun, dampak ini memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum benar-benar teridentifikasi.
2. Masalah paru-paru
Ketika vape digunakan di rumah atau di dekat bayi, barang-barang di rumah bisa terkontaminasi dengan bahan kimia vape. Bayi seringkali bersentuhan dengan barang-barang ini, dan jika mereka menjilat atau mengonsumsinya, mereka dapat mengalami masalah paru-paru.
3. Keracunan nikotin pada anak
Partikel logam dan silikat dalam vape dapat memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada rokok tembakau. Anak-anak yang menghirup asap vape dapat menunjukkan tanda-tanda keracunan nikotin seperti batuk, mengi, dan masalah pernapasan.
4. Iritasi paru-paru
Vape umumnya mengandung bahan seperti propilen glikol dan gliserol yang bisa menyebabkan iritasi paru-paru. Asap vape juga mengandung logam berbahaya seperti timbal, nikel, dan arsenik yang dapat merugikan kesehatan manusia.
5. Penyempitan pembuluh darah
Meskipun mungkin Ayah tidak menggunakan vape di dekat bayi, sisa-sisa nikotin dapat menempel pada pakaian dan tubuhnya. Nikotin yang tersisa dapat langsung memengaruhi paru-paru bayi dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Semoga informasi ini membantu Anda untuk lebih memahami dampak asap vape pada bayi dan anak-anak.
(Foto/Gambar: Ilustrasi vape atau vape elektrik/Arthur Hidden-Freepik)